Tuesday, August 27, 2024

Alya Ibu Dua Anak yang Masih Mencintai Mantan Suaminya

Di sebuah kota kecil yang tenang, Alya terlihat sedang menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya, Rina dan Budi. Meskipun kehangatan matahari pagi menyinari rumahnya, hati Alya terasa berat. Sudah setahun berlalu sejak perceraian dengan Dede, tetapi bayangan Dede masih menghantui pikirannya.

Alya: (membisikkan pada dirinya sendiri) "Kenapa aku masih memikirkanmu, Dede? Seharusnya aku sudah bisa move on."

Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian Alya. Rina dan Budi berlari masuk, ceria dan penuh energi. Momen itu mengingatkan Alya akan kebahagiaan yang pernah mereka miliki sebagai keluarga.

Tiba-tiba, telepon Alya bergetar. Dia melihat nama sahabatnya, Mira, di layar.

Alya: "Halo, Mira?"

Mira: (suara cemas) "Alya, kamu sudah dengar kabar tentang Dede?"

Jantung Alya berdegup kencang.

Alya: "Kabar apa?"

Mira: "Dia sudah punya anak dari pacar barunya. Mereka baru saja mengumumkannya."

Kata-kata Mira bagaikan petir di siang bolong. Alya merasa lemas, seolah seluruh dunia runtuh di sekelilingnya.

Alya: "Apa? Kenapa tidak ada yang memberitahuku lebih dulu?"

Mira: "Maaf, aku baru saja mendengar. Aku tahu ini sulit untukmu."

Alya menatap foto Dede yang masih tergantung di dinding. Kenangan bersama Dede berputar dalam pikirannya. Ia ingat tawa dan kasih sayang yang pernah ada di antara mereka.

Alya: (dalam hati) "Bagaimana dia bisa melanjutkan hidup begitu cepat? Apa aku tidak pernah berarti baginya?"

Setelah menutup telepon, Alya duduk di tepi tempat tidur, air mata mulai mengalir. Rina dan Budi masuk, melihat wajah ibunya yang sedih.

Rina: "Ibu, kenapa? Apa ada yang salah?"

Alya: (berusaha tersenyum) "Tidak, sayang. Ibu hanya sedikit lelah."

Malam tiba, dan Alya tak bisa tidur. Ia teringat saat-saat indah bersama Dede. Lalu, terbayang wajah baru yang kini mengisi hidup Dede. Rasa sakitnya semakin dalam.

Keesokan harinya, saat ia sedang berbelanja, Alya tidak sengaja melihat Dede bersama wanita baru dan bayi kecil di kereta dorong. Hatinya hancur.

Alya: (dalam hati) "Dia sudah punya keluarga baru…"

Dede melihat Alya dan menghampirinya.

Dede: "Alya! Lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?"

Alya: (berusaha tegar) "Baik, Dede. Anak-anak sehat?"

Dede: "Mereka baik. Ini… ini adalah Mia, pacar baruku, dan ini anak kami, Lila."

Alya tersenyum palsu, berusaha menahan air mata.

Alya: "Selamat, Dede. Senang mendengar itu."

Setelah Dede pergi, Alya merasa seolah sesuatu yang berharga telah direnggut darinya. Dia pulang dengan langkah berat, dan saat sampai di rumah, Rina dan Budi menyambutnya dengan pelukan hangat.

Budi: "Ibu, kita bisa pergi bermain di taman?"

Alya menatap mata anak-anaknya, dan perlahan, senyumnya kembali.

Alya: "Tentu, sayang. Mari kita pergi."

Dalam perjalanan ke taman, Alya menyadari bahwa meskipun hidupnya telah berubah, cinta untuk anak-anaknya adalah hal yang terpenting. Ia memutuskan untuk menjalani hidupnya dengan penuh harapan, meskipun bayang-bayang masa lalu tetap ada.

Setelah melihat Dede dan keluarganya di taman, Alya merasa campur aduk. Hatinya bergetar saat melihat Dede, wanita baru, dan bayi mereka. Dia merasakan sakit yang mendalam, seolah luka lama kembali terbuka.

Alya: (berbisik pada dirinya sendiri) "Kenapa aku masih merasa seperti ini?"

Dia berusaha menahan air mata yang mengancam, tetapi rasa cemburu dan kehilangan menguasai pikirannya. Dalam sekejap, semua kenangan indah bersamanya dan Dede berputar di benaknya.

Namun, ketika Rina dan Budi memanggilnya untuk bermain, Alya terpaksa tersenyum.

Alya: "Ibu akan ikut, ya!"

Dengan langkah mantap, dia berusaha menyembunyikan perasaannya. Saat bermain, Alya melihat kebahagiaan anak-anaknya dan merasakan bahwa mereka adalah alasannya untuk terus maju.

Alya: (pada dirinya sendiri) "Aku harus kuat untuk mereka."

Meskipun hatinya masih berat, Alya bertekad untuk tidak membiarkan masa lalu menghalangi kebahagiaan anak-anaknya. Dia tahu proses penyembuhan akan memakan waktu, tetapi ia siap untuk melangkah ke depan.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih untuk sobat-sobat yang mau berbagi sharing disini ....