Di saat yang sama, istrinya, Rani, tiba-tiba menghampiri dengan raut wajah cemas.
Rani: Sandi, aku... aku hamil lagi.
Sandi: (terkejut) Apa?! Anak kelima? Tapi bagaimana mungkin? Di saat seperti ini?
Rani: (menangis) Maafkan aku, Sandi. Aku juga tidak menyangka. Aku... aku takut.
Sandi terdiam, pikirannya berkecamuk. Kehilangan pekerjaan di saat istrinya mengandung anak kelima, sungguh cobaan yang berat bagi keluarga mereka.
Sandi: (frustasi) Ya Tuhan, apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana aku akan menghidupi Keluarga kita?
Rani: (memegang tangan Sandi) Sandi, kumohon jangan putus asa. Kita pasti bisa melewati ini bersama-sama.
Sandi: (putus asa) Tapi Rani, aku bahkan tidak punya pekerjaan lagi. Bagaimana aku bisa membiayai kehamilan-mu dan anak-anak kita?
Rani: (menangis) Aku tahu ini sulit, Sandi. Tapi kita harus tetap berjuang. Aku yakin kau pasti bisa menemukan pekerjaan baru.
Sandi: (frustrasi) Kau tidak mengerti, Rani! Ini situasi yang sangat sulit. Aku tidak tahu harus berbuat apa.
Tiba-tiba, terdengar suara tangisan anak-anak mereka dari kamar. Sandi dan Rani saling berpandangan, hati mereka terasa semakin teriris.
Rani: (memohon) Sandi, kumohon jangan menyerah. Anak-anak kita membutuhkan kita. Kita harus tetap kuat.
Sandi terdiam, menatap Rani dengan sorot mata penuh keputusasaan. Namun, melihat keyakinan di mata istrinya, secercah harapan mulai muncul dalam hatinya.
Sandi: (menghela napas berat) Baiklah, Rani. Kita akan berjuang bersama-sama. Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari pekerjaan baru.
Rani: (lega) Terima kasih, Sandi. Aku tahu kau pasti bisa. Kita pasti bisa melewati semua ini.
Rani: (meyakinkan) Sandi, kau harus percaya pada dirimu sendiri. Kau adalah seorang pekerja keras dan cerdas. Aku yakin kau pasti bisa menemukan pekerjaan baru.
Sandi: (menghela napas) Baiklah, Rani. Aku akan mencoba untuk tetap berjuang. Tapi aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Rani: (tersenyum) Pertama-tama, kau harus memperbaharui CV-mu. Tonjolkan semua pengalaman dan keterampilan yang kau miliki.
Sandi: (mengangguk) Kau benar, Rani. Aku akan segera memperbaharui CV-ku dan mulai mencari lowongan kerja.
Rani: (memegang tangan Sandi) Aku tahu ini berat, Sandi. Tapi aku percaya kau pasti bisa. Aku dan anak-anak akan selalu mendukungmu.
Sandi: (menatap Rani) Terima kasih, Rani. Kau memang istriku yang terbaik. Aku akan berjuang sekuat tenaga untuk keluarga kita.
Rani: (tersenyum) Aku tahu kau pasti bisa, Sandi. Kita pasti bisa melewati ini bersama-sama.
Sandi mengangguk dengan determinasi di matanya. Ia akan memulai pencarian pekerjaan baru demi masa depan keluarganya.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih untuk sobat-sobat yang mau berbagi sharing disini ....