Saturday, August 24, 2024

Melawan Kegelisahan dengan Jurusan Kuliah yang Tidak Dicintainya

Kumpulan Cerpen Siti Arofah Nadya menghela napas panjang saat ia membaca kembali surat pemberitahuan hasil tes masuk universitasnya. Meskipun namanya tertera di daftar mahasiswa baru, hatinya terasa berat. Jurusan yang ditawarkan untuknya bukanlah yang ia inginkan.

Sejak kecil, Nadya selalu memimpikan menjadi seorang arsitek. Ia terpesona dengan desain-desain bangunan yang indah dan cara mereka memadukan estetika dengan fungsi. Namun, saat memilih universitas, Nadya tidak mempertimbangkan jurusan yang ia sukai. Yang ada di pikirannya hanyalah masuk ke universitas ternama yang ia impikan sejak lama.

Orang tuanya pun turut mendukung keputusan Nadya. Mereka bangga Nadya diterima di perguruan tinggi bergengsi tersebut, tanpa mempermasalahkan jurusan yang ia ambil. Bagi mereka, yang terpenting adalah Nadya bisa memperoleh gelar sarjana dari universitas ternama.

Selama masa perkuliahan, Nadya berusaha mati-matian untuk beradaptasi dengan mata kuliah yang sama sekali tidak ia sukai. Setiap hari, ia berjuang untuk mempertahankan IPK-nya agar bisa tetap kuliah di universitas impiannya. Namun, hatinya terus meronta, ingin mengambil jurusan yang sejak awal ia inginkan.

Hingga suatu hari, Nadya tidak bisa lagi menutupi perasaannya. Ia menangis tersedu-sedu saat menceritakan kegundahan hatinya kepada orang tuanya. Mereka akhirnya mengerti dan memutuskan untuk mendukung Nadya beralih ke jurusan yang ia minati, meskipun harus menempuh jalan yang lebih panjang.

Dengan keberanian yang ia kumpulkan, Nadya memberanikan diri untuk mengajukan permohonan pindah jurusan. Awalnya, ia takut ditolak, namun ternyata dosennya memahami situasinya dan menyetujui permohonannya. Nadya pun akhirnya bisa mengejar mimpinya menjadi seorang arsitek, meskipun harus menempuh jalan yang lebih sulit.

Setelah berjuang keras untuk bisa pindah ke jurusan arsitektur yang ia impikan, Nadya kini menghadapi tantangan terbesar dalam perjalanan akademiknya.

Pertama, Nadya harus beradaptasi dengan beban kuliah yang jauh lebih berat di jurusan arsitektur. Mata kuliah inti jurusan ini, seperti studio desain, konstruksi bangunan, dan sejarah arsitektur, memerlukan waktu dan usaha ekstra. Nadya harus mengejar ketertinggalannya dari mahasiswa lain yang telah mengambil mata kuliah tersebut sejak awal.

Selain itu, Nadya juga harus menyesuaikan diri dengan budaya dan cara berpikir di jurusan arsitektur yang sangat berbeda dengan jurusan sebelumnya. Mahasiswa arsitektur dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan memiliki daya analisis yang kuat. Nadya perlu mengembangkan kemampuan ini dengan cepat agar bisa bersaing dengan teman-teman seangkatannya.

Yang tak kalah penting, Nadya juga harus meyakinkan dirinya sendiri bahwa keputusannya untuk pindah jurusan adalah langkah yang tepat. Tidak jarang ia merasa ragu dan takut tidak bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Dukungan dari orang tua serta dosen pembimbing menjadi sangat penting bagi Nadya untuk tetap bertahan dan mencapai impiannya.

Meskipun penuh tantangan, Nadya tetap berjuang dengan sepenuh hati. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa keputusannya untuk pindah jurusan bukanlah kesalahan. Dengan kerja keras dan semangat yang tak pernah padam, Nadya yakin bisa meraih kesuksesan di jurusan arsitektur yang selama ini ia impikan.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih untuk sobat-sobat yang mau berbagi sharing disini ....