Misteri Senandung Di Rumah Tante
“Sesaat lagi kereta akan berhenti di Stasiun Waru. Penumpang yang akan turun, harap segera bersiap-siap.” Ting. Tong. Ting. Tong. Suara perempuan pegawai kereta api, membangunkanku. Mataku terbuka, menampilkan pemandangan malam di luar jendela yang remang. Cahaya satu-satunya hanya berasal dari stasiun yang jaraknya mungkin masih 200 meter. Sepupuku Mbak Fela menyikutku. Sebenarnya, aku sudah terbangun, namun masih memasang wajah setengah mengantuk. Rasanya masih sangat nyaman untuk tidur di kursi kereta. Tapi, kami harus segera beranjak sebelum kereta benar-benar tiba di stasiun Waru Sidoarjo. Sepupuku yang lebih tua Mbak Ria memimpin kami di depan. Dua menit kemudian kereta kami sampai. Kami pun turun dan keluar untuk segera mencari mobil Tante Aini yang menjemput kami. Cukup mudah menemukannya, sebab mobil itu terparkir tepat di depan pintu keluar. Kami pun segera memasuki mobil. Di dalam sudah ada tante serta sepupuku, Rahel. Sebelum melanjutkan perjalanan ke rumah tante, kam...