Posts

Showing posts from August, 2024

Pertemuan Zakaria di Pesta Ulang Tahun

Image
Hari itu, Zakaria berdiri di depan cermin, merapikan dasinya. Suara riuh pesta ulang tahun temannya, Reza, sudah terdengar dari jauh. Ia merasa sedikit canggung, tetapi rasa ingin tahunya lebih besar. Ia mengenakan jas biru tua yang dipadukan dengan kemeja putih, dan berangkat menuju lokasi pesta. Di dalam gedung yang dihias penuh warna, Zakaria melihat banyak wajah familiar. Namun, satu sosok menarik perhatiannya. Nadia, teman lama yang sudah lama tidak ditemui, sedang tertawa bersama sekelompok teman. Rambut cokelatnya tergerai indah, dan senyumnya mampu membuat hati Zakaria bergetar. Zakaria memberanikan diri mendekati Nadia. "Hai, Nadia! Lama tidak bertemu," sapanya dengan senyuman. Nadia menoleh dan wajahnya bersinar. "Zakaria! Apa kabar? Sudah lama sekali!" Mereka berbincang dengan hangat, mengenang masa-masa sekolah dan berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. Zakaria merasa seperti waktu tidak pernah terpisah di antara mereka. "...

Bobby dan Kasih Sayang yang Tak Terduga

Image
Bobby tumbuh dalam suasana yang penuh cinta. Setelah perceraian orang tuanya, ibunya menikah lagi dengan seorang pria bernama Anton. Dari hari pertama, Anton menunjukkan kasih sayang yang tulus kepada Bobby. Ia mengajarinya bermain bola, membacakan cerita sebelum tidur, dan selalu ada untuknya di saat-saat sulit. Setiap akhir pekan, Bobby dan Anton menghabiskan waktu bersama. Mereka pergi ke taman, bersepeda, atau sekadar duduk di beranda sambil mengobrol. Anton tidak hanya berperan sebagai ayah sambung, tetapi juga sebagai sahabat terbaik bagi Bobby. “Bobby, ingat, tidak ada yang lebih penting dari keluarga,” kata Anton sambil tersenyum. Meskipun Bobby bahagia, bayang-bayang ayah kandungnya, Rudi, terkadang muncul dalam pikirannya. Ibunya sesekali berbicara tentang Rudi, tetapi Bobby tidak ingin mendengarnya. Baginya, Anton adalah sosok yang lebih baik—ayah yang selalu ada dan menyayanginya. Suatu hari, saat Bobby berjalan pulang dari sekolah, ia melihat sosok yang ...

Ukasyah dan Indra Keenam

Image
Ukasyah selalu merasa ada yang berbeda tentang dirinya. Sejak kecil, ia bisa merasakan kehadiran sesuatu yang tak terlihat. Di malam hari, saat semua orang terlelap, ia sering terbangun oleh bisikan lembut dan bayangan yang melintas di sudut matanya. Rasa takut menggerogoti hatinya. Setiap kali melihat makhluk ghaib, jantungnya berdegup kencang, dan keringat dingin membasahi telapak tangannya. Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, Ukasyah pergi ke taman dekat rumahnya. Ia duduk di bangku, berusaha menenangkan pikirannya. Tiba-tiba, ia merasakan kehadiran seseorang di sampingnya. Perlahan, ia menoleh dan melihat sosok wanita dengan rambut panjang dan gaun putih. “Jangan takut, Ukasyah,” kata wanita itu lembut. Ukasyah terkejut. “Siapa kamu?” “Aku Laila, makhluk dari dimensi lain. Aku di sini untuk membantumu memahami kelebihanmu.” Sejak malam itu, Ukasyah dan Laila sering bertemu. Laila mengajarkan Ukasyah cara melihat makhluk ghaib tanpa rasa takut. Ia bel...

Cerita Sedih Zhera dan Idham

Image
Zhera duduk di tepi jendela, menatap hujan yang turun dengan deras. Pikirannya melayang kembali ke tiga tahun lalu, saat ia pertama kali bertemu Idham. Mereka berbagi tawa, mimpi, dan cinta yang terasa tak terhingga. Namun, segalanya berubah ketika Zhera didiagnosis dengan penyakit paru-paru basah. Zhera: "Idham, aku baru saja pulang dari dokter. Mereka bilang aku sakit... paru-paru basah." Idham: "Apa? Tapi Zhera, kamu tidak terlihat seperti orang yang sakit. Apa yang harus kita lakukan?" Zhera: "Aku harus dirawat. Mungkin beberapa minggu ke depan." Idham: "Aku akan ada di sini untukmu. Kita akan melewati ini bersama-sama." Zhera berharap bahwa cinta mereka cukup kuat untuk menghadapi cobaan ini. Namun, seiring berjalannya waktu, kesehatan Zhera semakin menurun. Idham yang awalnya setia mulai menjauh. Suatu malam, Idham datang untuk mengunjungi Zhera di rumah sakit. Wajahnya terlihat cemas, dan Zhera merasakan ada yang berbeda...

Ayah, Kenapa Kau Tega Menyakiti Hati kami ?

Image
Aisyah duduk di sudut kamarnya, matanya tertuju pada layar ponsel yang bergetar. Suara notifikasi itu seolah mengganggu keheningan hatinya. Saat membuka aplikasi media sosial, dia menemukan sebuah postingan yang mengubah segalanya. Di sana, ada gambar ayahnya yang tersenyum lebar, merangkul seorang wanita dan bayi kecil yang baru lahir. Di bawah foto itu tertulis: *"Selamat datang ke dunia, putraku. Terima kasih, Sayang, telah memberiku kebahagiaan ini."* Dunia Aisyah seakan runtuh. Dia tidak pernah tahu bahwa ayahnya telah menikah lagi, apalagi memiliki anak baru. Rasa sakit menyusup ke dalam hatinya, menghanguskan semua kenangan indah yang pernah mereka bagi. **Aisyah:** (berbisik) "Ayah... Kenapa kamu tidak memberitahuku?" Malam itu, Aisyah terbangun dari tidurnya, air mata membasahi bantalnya. Dia teringat saat-saat bahagia ketika ayahnya masih ada di sampingnya—bermain di taman, membacakan dongeng sebelum tidur, dan merayakan hari-hari spesial bersama. Kini, s...

Petualangan Bersama Sosok Tak Kasat Mata

Image
Ani berdiri di depan pintu masuk bangunan tua yang sudah berdebu. Suara angin berdesir di antara celah-celah dindingnya, seolah mengundangnya untuk masuk. Dengan hati-hati, dia melangkah ke dalam, merasakan aura yang begitu kuat. Ani: (berbisik) "Tempat ini... terasa berbeda. Seperti ada yang menunggu." Saat Ani melangkah lebih dalam, dia merasakan kehadiran sosok-sosok tak kasat mata. Dia berhenti di tengah ruangan besar yang gelap, dikelilingi oleh dinding yang dipenuhi dengan cat yang mengelupas. Ani: "Siapa di sini? Tunjukkan dirimu!" Tiba-tiba, sebuah suara lembut terdengar di telinganya. Sosok 1: "Kami tidak bermaksud menakut-nakuti. Kami hanya ingin didengar." Ani terkejut, namun dia merasa tenang. Dia mencoba untuk fokus. Ani: "Siapa kalian? Mengapa kalian masih di sini?" Sosok 1: "Kami adalah jiwa-jiwa yang terjebak. Tempat ini dulunya penuh kehidupan, tapi sekarang hanya kenangan." Ani mengedarkan pandangann...

Untuk Cinta Yang Tak Pernah Pudar

Image
Di sebuah kota kecil, hidup sepasang suami istri, Dira dan Rudi. Setelah belasan tahun menikah, mereka tampak seperti pasangan yang baru jatuh cinta. Meski banyak tantangan yang dihadapi, cinta mereka selalu berhasil mengatasi segala rintangan. Suatu pagi, Dira sedang menyiapkan sarapan. Rudi masuk ke dapur dengan senyuman lebar, menghidupkan suasana . Rudi: "Selamat pagi, sayang! Aromanya enak sekali. Apa yang kamu masak hari ini?" Dira: (tersenyum) "Pancake kesukaanmu! Aku ingin memulai hari kita dengan bahagia." Rudi mendekat dan mencium kening Dira. Rudi: "Kamu selalu tahu bagaimana membuatku tersenyum. Terima kasih, Dira." Setelah sarapan, mereka berdua sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Namun, Rudi selalu menemukan cara untuk menunjukkan kasih sayangnya. Rudi: (mengirim pesan teks) "Rindu kamu di kantor. Ingat, kita punya rencana makan malam nanti!" Dira membalas dengan cepat. Dira: "Rindu juga! Tidak sabar menu...

Duka Amarah Kapan Berakhir

Image
Di sebuah kota kecil, hiduplah sepasang suami istri, Rudi dan Maya. Pernikahan mereka tampak baik di luar, tetapi di balik pintu rumah, Rudi sering kali meledak-ledak marah, bahkan untuk hal-hal sepele . Maya, istrinya, berjuang untuk memahami perilaku suaminya yang semakin sulit. Suatu pagi, saat Maya sedang menyiapkan sarapan, Rudi masuk ke dapur dengan wajah cemberut. Rudi: "Maya, kenapa kamu tidak menyiapkan kopi lebih awal? Aku sudah bilang aku ingin kopi sebelum berangkat kerja!" Maya: (terkejut) "Maaf, Rudi. Aku baru saja bangun. Kopinya sudah hampir siap." Rudi: "Itu tidak ada artinya bagi saya! Setiap pagi, selalu sama saja!" Maya merasa hatinya tertekan, tetapi dia berusaha tetap tenang. Di siang hari, Rudi pulang lebih awal. Maya sedang menyapu lantai ketika dia melihat Rudi datang. Maya: "Selamat datang, sayang! Bagaimana harimu?" Rudi: "Apa kamu tidak melihat lantai ini? Kenapa masih ada debu? Apa kamu tidak b...

Adu Akting di Balik Cinta

Image
Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, sekelompok aktor muda berkumpul untuk mempersiapkan sebuah pentas teater yang sangat dinantikan. Di antara mereka, ada aku, seorang aktor penuh semangat, dan dia, seorang aktris berbakat dengan senyuman yang bisa membuat hati bergetar. Saat kami berlatih, aku merasakan ketegangan di udara. Setiap kali aku berinteraksi dengannya di atas panggung, rasanya seperti ada bara api yang menyala di dalam diriku. Namun, aku tahu, aku harus bersikap profesional. Aku: "Kamu benar-benar luar biasa di atas panggung. Aku merasa terhanyut setiap kali beradu akting denganmu." Dia: (tersenyum) "Terima kasih. Tapi ingat, ini hanya peran. Kita harus tetap fokus pada karakter kita." Aku: "Iya, aku tahu. Tapi, bagaimana jika perasaan ini semakin sulit untuk ditahan?" Dia menatapku, seolah mengerti lebih dari yang kukatakan. Di tengah persiapan, muncul aktor baru, Arman, yang juga memiliki ketertarikan...